25 April 2009

Kita hanya sepenting nilai kita bagi orang lain

Kita hanya sepenting nilai kita bagi orang lain

Kita semua menemukan kehebatan diri kita
di dalam pelayanan kepada orang lain.
Ingatlah, bahwa kita hanya sepenting nilai kita bagi orang lain.
Mudah-mudahan Anda pernah mendengar atau masih ingat pesan saya sebelumnya, bahwa
Cara terdekat untuk memperbaiki rizki
adalah meningkatkan kualitas kasih sayang di keluarga kita.
Hati yang penyayang menjadi lebih damai.
Dengannya ia mudah mengenali kebaikan yang sedang dinikmatinya, sehingga mudah baginya untuk mengenali bahwa ia sedang berada dalam kasih sayang alam; dan kegembiraan adalah warna dari hari-harinya.
Hati yang penyayang menjadi lebih terbuka.
Dengannya ia mudah melihat yang dapat disebabkannya bagi kebaikan orang lain, sehingga mudah baginya untuk menemukan pekerjaan-pekerjaan yang menguntungkan orang lain; dan kesejahteraan adalah hadiah untuknya dari alam.
Bila Anda telah berlaku jujur, bekerja keras, melayani kebutuhan orang lain sebagai cara memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga, dan melakukannya dengan ikhlas sebagai pelayanan kepada kehidupan - Anda tidak mungkin tidak berbahagia.
Tetapi, kita tidak bisa mencegah orang yang tidak ingin melihat dan menyadari kebahagiaannya sendiri - bila itu sudah menjadi pilihannya. Kebahagiaan adalah sebuah kualitas yang meskipun sangat ada - akan sirna dari kesadaran kepemilikan seseorang yang tidak menghargainya.
Bila orang merasa kecil dan gagal mencari kebahagiaan;
itu bukan karena ia tidak menemukannya,
tetapi karena ia tidak berhenti sejenak
untuk menikmati yang telah ia miliki.
Akhir minggu ini adalah saat yang baik untuk menyediakan sedikit waktu yang tenang bagi pikiran, hati, dan raga Anda yang letih; karena minggu depan adalah minggu yang lebih dinilai. Ingatlah, ia adalah pendekat atau penjauh Anda dari cita-cita Anda - di usia yang telah bertambah satu minggu lagi.
Setiap detik, kita semua bergerak -
bila kita tidak mendekati, kita menjauhi cita-cita kita.
Minggu depan, kita harus lebih bersungguh-sungguh menjadikan diri kita masing-masing - lebih ahli dalam melakukan apa yang kita lakukan untuk menguntungkan orang lain.
Mohon Anda sadari bahwa Tuhan mengambil alih tugas menghitung imbalan untuk Anda yang bekerja bagi kebaikan kehidupan orang banyak.
Marilah kita menjadi lebih patuh dalam membangun keahlian kita.
Dia yang belajar untuk patuh di satu bidang
akan mampu memimpin di bidang itu.
Orang yang menolak dan memprotes segala sesuatu,
tidak akan mampu memimpin apa pun.

Dearest Super Members yang masih lebih muda,
Saya sangat iri dengan Anda, yang telah membukakan diri kepada pergaulan-pergaulan super, karena pada saat saya dulu masih mencari-cari model bagi pribadi dan jalan pencapaian kecemerlangan karir dan hidup - belum ada komunitas-komunitas yang ramah bagi pencerahan kehidupan bersama - seperti MTSC yang kita cinta ini.
Apa pun keraguan Anda untuk masa depan, itu semua akan Anda menangkan bila Anda ikhlas saja menjalani yang baik. Memang tidak mudah, tetapi bila Anda bersedia untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan kami yang lebih tua, Anda akan menikmati yang telah dicapai oleh mereka yang cemerlang - lebih awal daripada mereka.
Bila Anda berani, mencintai pekerjaan Anda -
dalam mengupayakan keuntungan bagi orang banyak,
maka kehidupan surga Anda telah dimulai
di kehidupan dunia Anda


Apakah yang kau segerakan?

Ketahuilah bahwa aku sering lebih mempercayai kualitas-kualitas yang ada pada diri mu, daripada engkau sendiri dalam mempercayai yang seharusnya engkau percayai itu. Mungkin karena aku tidak sepenuhnya hidup dalam hidupmu, aku hanya mencatat yang kau katakan saat engkau melambung ke langit dalam kebanggaan dari rencana-rencanamu, dan tidak turut merasa tak berdaya dalam malam-malam mu yang tanpa tidur - saat engkau menjadi tuan rumah bagi semua keraguan hati mu.
Engkau dilahirkan dengan semua kemungkinan yang sama untuk menjadi pribadi yang sejahtera, berbahagia, dan cemerlang.
Engkau dibesarkan dengan tujuan untuk menjadi lebih kuat sebagai pelaksana dari semua tindakan yang dibutuhkan untuk menjadikan dirimu pribadi yang mandiri.
Engkau diberikan ketergesaan sebagai nama dari gerakan utama dari hatimu.
Engkau dilahirkan di antara banyak orang yang menasehatkan dan meneladankan yang baik, dan yang membuktikan kebaikan dari kebaikan.
Di antara mereka, ada juga yang mencontohkan ketidak-setiaan kepada yang baik, agar engkau melihat ketidak-baikan yang menyiksa, dan agar engkau percaya bahwa tempat mu hanya ada di dalam kebaikan.
Tetapi, sahabat hatiku,
Camkanlah ini, bahwa: Semua kehebatan mu dalam bermimpi, kelengkapan mu dalam berencana, dan kelantangan mu dalam berjanji; tidak lebih kuat daripada kecenderungan mu untuk menunda.
Ingat-ingatlah lagi.
Bukankah telah banyak malam-malam yang bermata lebar terjaga dalam impian-impian sadar mengenai hal-hal besar yang ingin kau capai?
Bukankah telah sering engkau berbaring gelisah menanti pagi yang tak kunjung merebak, karena engkau tak sabar untuk segera melakukan yang kau yakini malam itu sebagai jalan keluar dari kesulitan mu dan jalan masuk ke kehidupan impian mu?
Tetapi,
Untuk kemudian kau buktikan bahwa ketergesaan mu untuk bertindak - tertahan oleh perasaan kecil yang merayu, yang berkata dalam hatimu bahwa nanti adalah saat yang tepat untuk melakukannya, dan bahwa sekarang bukanlah waktunya.
Lawan dari ketergesaan untuk berhasil bukanlah kelambanan.
Lawan dari ketergesaan untuk berhasil adalah ketergesaan untuk menunda yang memberhasilkan.
Sahabatku yang hatinya baik,
Sadarilah bahwa sebenarnya Tuhan hanya menyertakan kekuatan bersama kelahiran mu. Engkau sama sekali tidak dibekali kelemahan.
Lunak tulang-belulang mu saat kelahiran mu adalah kekuatan yang mengharuskan kehati-hatian pada perilaku orang-tua mu.
Kecil tubuh mu adalah kekuatan yang mengharuskan perlindungan dari orang-orang yang lebih besar.
Lucunya rancangan wajah dan anggota tubuh mu adalah kekuatan yang mewabahkan perasaan gemas untuk menjadikan mu harta keluarga.
Bisu dan gagu dari lidah mu sebagai bayi adalah kekuatan yang mengharuskan semua yang dewasa untuk berbicara dan bertingkah dengan semua cara yang belum mereka coba - agar engkau mengerti atau setidaknya sedikit tersenyum.
Sahabat jiwa ku,
Sebetulnya engkau dilahirkan sangat hebat. Dan aku tak bisa membayangkan kekuatan yang bisa kau kembangkan, kebesaran yang bisa kau bangun, dan ketinggian yang bisa kau capai - jika engkau betul-betul menyegerakan penggunaan dari semua kekuatan diri mu.
Tetapi apa yang kemudian terjadi pada perhitungan mu, sama sekali sulit aku mengerti.
Engkau menggunakan ketidak-sabaran mu, sebagai kekuatan untuk tidak bersabar terhadap yang baik.
Engkau menggunakan kekuatan untuk bersabar, sebagai kekuatan untuk pasrah dan menerima yang tidak membesarkan mu.
Engkau menggunakan ketergesaan mu, sebagai kekuatan untuk memasukkan mu ke dalam masalah.
Dan yang lebih sering, Engkau menggunakan ketergesaan mu, sebagai kekuatan untuk menyegerakan penundaan dan mendahulukan yang tidak bernilai.
Sahabat ku yang sedang dinantikan oleh kehidupan,
Janganlah engkau membantah yang ini, bahwa
Nilai dari yang kau lakukan, menentukan nilai dari yang kau capai.
Maka pertanyaan ku kepada mu, adalah Apakah yang sedang kau lakukan itu bernilai?
Jika tidak, mengapakah engkau masih bertahan dalam melakukannya?
Apakah yang kau segerakan adalah yang akan menyegerakan kebahagiaan mu?
Jika tidak, mengapakah engkau mengeluhkan kelambatan hidup mu?
Apakah yang kau pertahankan saat ini adalah kesejahteraan yang harus kau pelihara?
Jika engkau tidak sejahtera, mengapakah engkau mempertahankan tempat dan cara-cara yang tidak menyejahterakan mu?
Apakah pendapat yang kau bela mati-matian itu adalah mesin penghasil kehebatan hidup mu?
Jika engkau harus berbicara tinggi untuk menutupi kerendahan kebanggaan mu terhadap dirimu sendiri, mengapakah engkau mempertahankan pendapat yang tidak menghebatkan mu?
Sekarang, Janganlah engkau menjauh dari ku.
Ke sinilah engkau.
Dekat-dekatlah sini.
Janganlah kau patuhi kebiasaan mu yang selama ini menjauhkan mu dari nasehat-nasehat baik.
Jika engkau merasa gelisah karena mendengar yang baik, engkau harus mengakui bahwa yang tidak baik telah lebih kuat menjadi tuan rumah di hati baik mu.
Sahabat ku yang aku kasihi,
Ketahuilah bahwa engkau adalah kekasih Tuhan.
Tuhan sangat mencintai mu.
Bukankah sebetulnya hati mu mengetahui hal ini?
Tetapi mungkin kesulitan dalam hidup mu telah mendorong mu untuk mempertanyakan kasih sayang Tuhan.
Meskipun sebetulnya engkau tahu, bahwa engkau adalah pemeran utama dalam penyulitan hidup mu sendiri.
Engkau memperhatikan-Nya atau tidak, Beliau tetap memperhatikan mu.
Engkau meminta atau tidak, Beliau tetap memberi mu.
Tetapi ini yang harus kau ingat, bahwa
Jika engkau ingin Tuhan melebihkan perhatian-Nya kepada mu, lebihkanlah perhatian mu kepada-Nya.
Jika engkau ingin Tuhan melebihkan pemberian-Nya kepada mu, lebihkanlah alasan bagi kelebihan penerimaan mu.
Dan,
Jika engkau ingin Tuhan melayani mu, layanilah sesama mu.
Engkau yang hatinya baik,
Jadikanlah ini pegangan mu,
karena sesama adalah semua ciptaan Tuhan, maka:
Melayani sesama adalah satu-satunya cara melayani Tuhan.
Maka sebelum aku meninggalkan mu untuk menyegerakan semua kecintaan ku,
agar engkau menyegerakan kebaikan yang telah merindukan keceriaan mu,
ini yang aku pesankan kepada mu untuk kau lakukan hari ini:
Bersegeralah untuk memperbarui perasaan mu dengan kegembiraan.
Bersegeralah untuk mentenagai gerakan mu dengan kecepatan yang terukur.
Bersegeralah untuk merupawankan wajah mu dengan senyum.
Bersegeralah untuk memperindah tutur kata mu dengan keramahan.
Bersegeralah untuk menganggunkan perilaku mu dengan kesantunan.
Dan,
Bersegeralah untuk mengutuhkan semua yang kau lakukan dengan doa.
Lalu,
dalam damai hati mu,
perhatikan apa yang terjadi ...
Sesungguhnya yang segera menjadi kualitas hidup mu, adalah yang kau segerakan.
Maka pertanyaan ku di akhir minggu ini untuk mu, adalah:
Apakah yang kau segerakan?

Linna and Mario Teguh
Founders | MTSuperClub | 081-814-2080 | For The Happiness Of Others | Jakarta
3 April 2009
Ditulis sekitar 3 minggu yang lalu

1 komentar:

  1. Apik Don artikele, tapi sering2 comment ke blog orang lain.. Ben dicomment balik

    BalasHapus