26 November 2012

Tiga Nasehat Rosulullah

Rasulullah SAW pernah memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal:
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.” HR. Tirmidzi
Tiga pesan Rasulullah SAW tersebut layak untuk kita perhatikan karena sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.

1- BERTAQWA DIMANA SAJA
Definisi dari kata taqwa dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu ketika sahabat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”
Sedang menurut Sayyid Qutub dalam tafsirnya—Fi Zhilal al-Qur`an—taqwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri atau halangan dalam kehidupan.
Kalau ada suatu iklan minuman ringan: “Dimana saja dan kapan saja …”, maka nasehat Nabi SAW ini menunjukkan bahwa kita harus bertaqwa dimana saja. Sedang perintah taqwa kapan saja terdapat dalam surat Ali Imron 102:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”
Jadi dimanapun dan kapanpun kita harus menjaga ketaqwaan kita. Taqwa dimana saja memang sulit untuk dilakukan dan harus usaha yang dilakukan harus ekstra keras. Akan sangat mudah ketaqwaan itu diraih ketika kita bersama orang lain, tetapi bila tidak ada orang lain maka maksiyat dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, ketika kita berkumpul di dalam suatu majelis zikir, pikiran dan pandangan kita akan terjaga dengan baik. Tetapi ketika kita berjalan sendirian di suatu tempat perbelanjaan, maka pikiran dan pandangan kita bisa tidak terjaga. Untuk menjaga ketaqwaan kita dimanapun saja, maka perlunya kita menyadari akan pengawasan Allah SWT baik secara langsung maupun melalui malaikat-Nya.

2 KEBAIKAN YANG MENGHAPUSKAN KESALAHAN

Setiap orang selalu melakukan kesalahan. Hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Oleh sebab itu, segera setelah kita melaksanakan kesalahan, lakukan kebaikan. Kebaikan tersebut dapat menghapuskan kesalahan yang telah dilakukan.
Untuk dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”. Maka ada orang yang ketika dia sakit maka dia akan memberikan sedekah agar penyakitnya segera sembuh. Hal ini dikarenakan segala penyakit yang kita miliki itu adalah karena kesalahan yang kita pernah lakukan.
Sedang dosa yang dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf yang bagi beberapa orang sangat sulit untuk dilakukan. Padahal Rasulullah SAW selalu minta maaf ketika bersalah bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau memeluknya dengan hangat seraya berkata “Inilah orangnya, yang membuat aku ditegur oleh Allah… (QS. Abasa)”. Setelah minta maaf kemudian bawalah sesuatu hadiah atau makanan kepada orang tersebut, maka kesalahan tersebut insya Allah akan dihapuskan.

3- AKHLAQ YANG TERPUJI

Akhlaq terpuji adalah keharusan dari setiap muslim. Tidak memiliki akhlaq tersebut akan dapat mendekatkan seseorang dalam siksaan api neraka. Dari beberapa jenis akhlaq kita terhadap orang lain, yang perlu diperhatikan adalah akhlaq terhadap tetangga.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
Dari hadits tersebut, peringatan Allah sangat keras sampai diulangi tiga kali yaitu tidak termasuk golongan orang beriman bagi tetangganya yang tidak aman dari gangguannya. Maka terkadang kita perlu instropeksi dengan menanyakan kepada tetangga apakah kita mengganggu mereka.
Wallahua’lam bish showab.

Hakekat Manusia

"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan" (QS. Al Isra': 70)

Suatu siang, jalan baru di pinggiran kota dipenuhi kerumunan orang. Mereka saling berdesakan untuk bisa melihat obyek pandangan yang menjadi sasaran penglihatan mereka. Ternyata yang menjadi obyeknya adalah seonggok mayat yang penuh luka. Rupanya itu adalah mayat seorang residivis yang diamuk massa. Mayat itu tergeletak dibiarkan begitu saja. Orang lalu lalang silih berganti hanya untuk melihat, mayat siapakah gerangan?. Itu saja yang diperbuat orang banyak bukan untuk memberikan pertolongan atau memproses  mengurusi jenazahnya. Ada pula yang sumpah serapah kepada mayat tersebut, bahkan ada juga yang merasa senang atas tewasnya sang residivis, karena berkuranglah kejahatan yang dilakukan orang itu. Sementara di sudut kampung terdapat sebuah rumah yang dipenuhi kerumunan orang yang ingin takziyah melayat jenazah seorang ustadz di wilayah itu. Rumah kecilnya tidak pernah berhenti dikunjungi orang. Mereka sangat menghormati sang ustadz yang teramat mereka cintai. Karena jasa-jasa beliau begitu banyak memberikan pencerahan aktivitas keagamaan di kampung terpencil itu. Bahkan orang yang menshalatkannya bergiliran secara bergelombang lantaran penuh sesaknya orang yang ingin turut menshalatkannya. Begitu pula ketika mengantarkannya ke pemakaman tempat peristirahatannya yang terakhir, masyarakat berduyun-duyun mengiringinya. Tampak raut wajah penuh duka kehilangan figure guru yang mereka cintai, karena telah mengajari mereka tentang kebenaran. Petuah ajarannya yang menjadikan mereka lebih memahami kebenaran dan kebatilan. Mereka dapat mengetahui hakikat kehidupan yang sebenarnya.
Potret dua keadaan di atas sangatlah bertolak belakang. Hal ini merupakan tampilan masyarakat yang dapat kita temukan dengan mudah di sekitar kita. Seonggok jenazah yang pertama dan kedua diperlakukan berbeda oleh masyarakatnya. Perlakukan itu semakin memperjelas bagi kita tentang kedudukan dua orang tersebut yang mempunyai perbedaan yang sangat mendasar. Perbedaan kualitas dan hakikat dirinya sebagai manusia. Sekalipun secara fisik keadaan mereka berdua tidaklah berbeda satu dengan yang lainnya. Perlakukan yang berbeda itu sebenarnya telah disinyalir oleh Allah Swt. dalam Al-Qur'an bahwa mereka yang beriman dan beramal shalih akan dimuliakan kedudukannya sedangkan mereka yang membangkang akan direndahkan derajatnya bahkan lebih rendah dari binatang ternak. Perlakukan itu tidak hanya di dunia melainkan juga di akhirat. Malah di akhirat lebih besar lagi perbedaan dalam memperlakukan model-model manusia seperti itu.  Sebagaimana yang kita pahami bahwa persoalan di atas terletak pada sikap dalam menjalankan kedudukan dirinya sebagai manusia. Mereka yang benar dalam mendudukkan posisinya sebagai manusia seperti yang ditentukan Allah Swt. maka mereka pantas untuk mendapatkan perlakukan yang layak dan baik. Sebaliknya mereka yang tidak dapat mendudukkan dirinya dengan tepat maka mereka pun akan dihinakan karena sikapnya. Manusia sebagai makhluk Allah Swt. tentu memiliki kedudukan yang berbeda dari ciptaan-Nya yang lain. Oleh karena itu mereka mempunyai imtiyazat (keistimewaan) sebagai makhluk Allah Swt. Al-Qur'an menyebutkannya dalam beberapa sisi. Di antaranya;

1. Mukarram (makhluk yang dimuliakan)

Sebagai makhluk yang dimuliakan Allah Swt. manusia diberikan keistimewaan. Bentuk fisik yang bagus dengan tata letak yang tepat menjadikan dirinya berbeda dengan makhluk lainnya. Letak kepalanya, hidungnya, alisnya, mulutnya dan beberapa organ lainnya yang sesuai dengan posisi dan porsinya. Dengan tampilan seperti itu manusia kelihatan cantik dan ganteng. Sehingga manusia tidak pernah malu pada hewan atau tetumbuhan lantaran tampilan fisiknya. Keistimewaan bentuk fisik yang dimiliki manusia merupakan karunia Allah Swt. yang membuatnya tidak pernah merasa minder bila berada di kebun binatang sekalipun binatang yang terdapat di dalamnya adalah
binatang-binatang pilihan.
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya" (QS. At Tiin: 4)
Dengan tampilan fisik dan bentuk yang bagus manusia juga diberikan keistimewaan lainnya. Yakni ditundukkannya alam semesta untuk kehidupannya. Manusia bisa mengarungi samudera yang luas. Mengelilingi dunia, menikmati panorama indahnya alam raya. Diberikan kepadanya tumbuh-tumbuhan baik yang dapat dikonsumsinya ataupun untuk dipandangnya. Juga dijinakkan hewan-hewan kepadanya sehingga ada yang dapat dimakan, ditunggangi atau untuk membantu kehidupan umat manusia. Semua anugerah itu merupakan bentuk pemuliaan Allah  Swt. kepada manusia. Agar karunia tersebut dapat dipergunakan bagi kehidupannya dalam mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Namun jika kenikmatan itu tidak dipergunakan sebagaimana aturan-Nya maka Allah Swt. akan memandang
hina dan rendah manusia itu. Mereka disamakan derajatnya dengan hewan bahkan
lebih dari itu. Na'udzubillahi min dzalik.

2. Mukallaf (makhluk yang dibebankan tugas)

Dengan kelebihan dan karunia yang diberikan kepada mereka, manusia dibeban tugaskan untuk beribadah dan mengatur serta merawat jagat raya yang menjadi sarana hidupnya dengan sebaik-baiknya. Agar mereka menyadari bahwa karunia itu tidak datang dengan sendirinya melainkan ia adalah pemberian Tuhan sehingga mereka seharusnya berterima kasih pada-Nya dengan senantiasa
beribadah.

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS. Ad Dzariyat: 56)

Begitu pula manusia harus menyadari bahwa sarana hidupnya telah tersebar di penjuru bumi agar mereka menggalinya, memanfaatkannya dan merawatnya untuk kehidupannya. Pada posisi peran ini manusia menjadi pemimpin di alam semesta ini (khalifah) yang menjalankan ajaran Allah Swt. dan merealisasikannya dengan benar. Bukan malah melakukan kerusakan di muka bumi, dengan menghancurkan alam raya, merusak ekosistem hidup atau membiarkannya punah dan musnah. Agar manusia dapat menjaga kelestarian hidupnya dan jagat raya sebagai sarana hidupnya.

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan Khalifah dimuka bumi".... (QS. Al Baqarah: 30).

3. Mujzi (makhluk yang mendapatkan balasan atas amalannya)

Dalam menjalankan beban tugasnya manusia pun mendapatkan balasan atas amalannya. Mereka yang menunaikan tugasnya dengan baik manusia berhak meraih anugerah keridhaan dan surga-Nya. Sedangkan mereka yang tidak menunaikan tugasnya maka azab dan neraka-Nya lebih pantas untuk mereka terima. Seberapa pun amal yang mereka kerjakan kecil atau besar pasti mendapatkan balasannya baik atau pun buruk. Dengan agar manusia dapat memahami bahwa semua perbuatan yang dilakukannya tidak akan dibiarkan begitu saja melainkan pasti akan ada balasannya.
"Barang siapa yang mengerjakan amal kebaikan seberat dzarrah pun niscaya dia akan mendapatkan balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan amal kejahatan seberat dzarrah pun niscaya dia akan mendapatkan balasannya pula" (QS. Az Zalzalah: 7 - 8).
Demikianlah kedudukan manusia yang sebagian di jelaskan dalam Al Qur'an, agar kita mampu menjalankannya dengan benar sehingga kita dapat meraih derajat yang mulia di sisi Allah Swt. dan makhluk-Nya. Wallahu 'alam bishshawab. (SyH)

23 November 2012

MARI MERENUNG SEJENAK



Sahabat,

Ketika kita merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya isa-sia, Allah tahu betapa keras kita sudah berusaha

Ketika kita sudah menangis sekian lama dan kati kita masih terasa pedih, Allah sudah menghitung air mata kita

Jika kita berpikir hidup kita sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berlalu begitu saja, Allah sedang menunggu untuk bersanding dengan kita

Ketika kita berpikir bahwa kita sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi, Allah punya jawabannya

Ketika segala sesuatu menjadi tak masuk akal dan kita merasa tertekan, Allah dapat menenangkan kita.....

Ketika semua pintu terkunci, pintu-Nya tetap terbuka

Ketika setiap jalan terlihat buntu, jalan-Nya selalu terbentang

Ketika semua tangan terbelenggu, tangan-Nya senantiasa terulur

Ketika semua cinta telah sirna, cinta-Nya tetap tercurah

Ketika tak seorangpun mampu menolong, hanya pertolongan-Nya yang kita harapkan

Sahabat, mari kita simak janji-Nya

"Barangisapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka"

Sahabat,

Ketika tiba-tiba kita melihat jejak-jejak harapan, Allah sedang berbisik pada kita

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kita merasa ingin mengucap syukur, Allah telah memberkahi kita

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kita dipenuhi ketakjuban, ALlah tengah tersenyum pada kita

Ketika kita memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digapai, ALlah sudah membuka dan memanggil nama kita

Sahabat,

Dimanapun kita, kemanapun kita menghadap...........
ALLAH MAHA MENGETAHUI

KALA CINTA HARUS MEMILIH



Alkisah, ada seorang gadis bernama Cinta yang berasal dari negeri merah jambu.

Siang itu Cinta, raja dan permaisuri tengah menerima beberapa pemuda yang hendak melamar Cinta sebagai istri mereka.

Raja memanggil pemuda pertama, raja bertanya

,”Siapa namamu wahai anak muda?”

“Nama saya materi paduka,” jawab pemuda itu

“Hmm…. apa maksud kedatanganmu kemari wahai materi?”

“Hamba ingin melamar putri paduka raja, yaitu Cinta,” jawab nya

“Aku ingin tahu, sebagai ayah, apa yang akan kau lakukan kelak, jika Cinta menerima lamaranmu?” tanya sang raja kembali

“Paduka raja yang mulia, paduka tidak perlu khawatir, hamba akan memberikan apa saja yang Cinta minta, mobil, rumah, apartemen, tabungan, pakaian yang indah, semua akan hamba penuhi. Bahkan, hamba akan membangun sebuah istana yang lebih indah dan lebih besar dari pada istana ini dan Cinta akan hamba ajak berkeliling dunia,” materi menjawab dengan panjang lebar.

“Baiklah, cukup itu saja, atau ada lagi yang ingin kau sampaikan pada Cinta?’ tanya raja kembali

“Apapun yang Cinta minta, akan saya penuhi, paduka,” jawab materi penuh keyakinan

“Baik kalau begitu, Cinta, bagaimana jawabanmu putriku?” tanya raja pada Cinta

Cinta tersenyum dan berkata ,”ayah, Cinta merasa sangat berlebihan dengan harta yang ayahanda raja miliki, Cinta adalah putri ayah satu satunya, sudah pasti, suatu saat nanti Cinta yang akan memimpin negeri ini, dan bagi Cinta, memiliki negeri ini lebih dari cukup jika dibandingkan dengan apa yang materi tawarkan tadi. Bukan itu yang Cinta mau ayahanda….”
Sang raja mengangguk-ngangguk, dia pun berpaling kepada materi, yang saat itu menampakakkan raut kekecewaan.

“Nah, materi, kamu sudah dengar sendiri bukan, Cinta tidak memerlukan hartamu, jika itu yang engkau tawarkan. Karena itu, silakan engkau tinggalkan ruangan ini,”

Materi terdiam, kemudian ia berkata,”Baiklah baginda raja, hamba mohon ijin,” materi berjalan keluar ruangan dengan langkah lunglai dan tertunduk.

“Giliranmu anak muda, siapa namamu?” raja bertanya pada pemuda berbadan tinggi dan tegap
“Nama hamba Gagah baginda,” jawab pemuda itu
“Baiklah gagah, apa maksud kedatanganmu kemari?” tanya sang raja

“Hamba ingin melamar putri paduka yaitu Cinta, untuk menjadi istri hamba,” jawab gagah dengan senyum yang sangat menawan

“Hmm…. sebagai ayah, aku ingin tahu, apa yang akan kau berikan pada Cinta, jika ia kelak bersedia menjadi istrimu?” tanya raja

“Paduka, hamba akan memastikan keindahan Cinta di dunia ini tidak akan pudar, hamba akan selalu menjaga Cinta, agar tetap cantik, tetap indah. Hamba akan memastikan, kecantikan Cinta tak lekang oleh waktu, walaupun usia kita pasti akan bertambah, hamba akan memastikan, tidak ada yang berubah pada diri Cinta. Cinta akan tetap indah dan tidak akan termakan oleh usia.” jawab Gagah penuh kepastian dan senyum yang sangat menawan

“Baiklah, hanya itu saja, atau masih ada lagi?” tanya raja kembali

“Hamba rasa cukup paduka,” jawab gagah sambil memandangi Cinta dengan penuh keyakinan, bahwa lamarannya akan diterima.

“Baik, sekarang saatnya kita dengarkan dengar jawaban Cinta, bagaimana jawabanmu putriku?”
Cinta menatap gagah sejenak, pemuda itu membalas pandangan Cinta, kemudian Cinta memandang ayahnya dan berkata

“Ayah, hamba ragu dengan pernyataan gagah, betulkah ia dapat menjaga Cinta agar selalu terlihat cantik, walaupun Cinta telah tua kelak…….. Ayah, menjadi tua adalah sebuah kepastian, dan itu terbukti pada diri ayah. Seberapa pun kerasnya ayah menjaga fisik, baik itu dengan olahraga, meminum vitamin, makan makanan yang sehat dan bergizi, menjaga tidur, menjaga pikiran, tetap saja, fisik ayah yang dulu dan saat ini berubah. Kening ayah tetap berkerut, kantung mata ayah telah menghitam, rambut ayah pun sudah memutih. Saat ini, gagah memang sangat menawan, namun, jika gagah mencintai Cinta hanya karena kecantikan, Cinta terpaksa harus menolak ayah, karena seperti yang tadi Cinta katakan, menjadi tua adalah sebuah kepastian. Cinta tidak ingin gagah mencintai Cinta hanya karena fisik, karena kecantikan itu tidak abadi.” jelas Cinta panjang lebar

Gagah terkejut mendengar jawaban Cinta.

“Nah, gagah, engkau sudah mendengar jawaban dari Cinta. Ia tidak menilai kedalaman cinta dari fisik semata, karena itu, silakan engkau tinggalkan ruangan ini.” kata raja

Gagah tertunduk lemas. Ia tak bisa berkata-kata, ia pun meninggalkan ruangan dengan langkah lunglai.

“Kamu anak muda, siapa namamu?” tanya raja pada seorang pemuda berpenampilan trendi, masa kini, sambil membawa bunga dan sebuah gitar.

“Salam sejahtera duhai raja yang memiliki negeri nan indah, rakyatnya tentram dan damai……. perkenalkan, nama hamba Gombal.” jawab pemuda itu sambil melemparkan senyum manis pada cinta.

“Baiklah gombal, apa maksud kedatanganmu kemari, wahai anak muda?”

“Wahai paduka raja yang mulia, yang terkenal di seantero negeri dengan kedermawanannya, maksud kedatangan hamba kemari adalah untuk melamar putri paduka raja, Cinta, yang cantik jelita, elok bagai bidadari, rupawan bagai bunga, indah di pandang bak pelangi.”

“Hmm…baiklah, lalu, jika kelak Cinta menerima lamaranmu, apa yang akan kau berikan padanya?” tanya raja

“Baginda raja yang arif dan bijaksana, paduka raja yang terhormat tidak perlu merasa khawatir, hamba akan selalu ada di sisi Cinta, kapanpun dan dimanapun. jika cinta terluka, biarlah hamba melukai diri hamba juga, jika cinta menangis sedih, biarkan hamba menanti air mata cinta sebelum air mata itu sempat membasahi pipi cinta, hamba akan membuat cinta selalu tersenyum, hamba akan membuat hari-hari cinta indah bagaikan hidup di surga, hamba tidak akan membiarkan cinta kesusahan, jika masalah datang menghadang, hamba yang pertama akan menghadapinya, hamba tidak akan membiarkan cinta tersakiti ataupun disakiti, dan jika kelak cinta mati, hambapun akan ikut mati bersamanya……oohhh cinta, ijinkan aku untuk menjadi pendampingmu…” jawab gombal panjang lebar.

“Baiklah, jawabanmu sangat panjang, sekarang, saatnya kita mendengar jawaban Cinta, bagaimana jawabanmu nak?” tanya raja

Tiba-tiba, gombal berlutut di hadapan Cinta dan menyerahkan setangkai bunga yang sejak tadi di genggamnya, ia berkata pada Cinta “Wahai cinta, dindaku terkasih, terimalah bunga ini sebagai tanda cintaku padamu,”

Cinta terkejut, kemudian berkata, “Maafkan wahai gombal, dengarlah dulu jawabanku.”
Cinta berkata sambil menepis dengan halus, bunga yang gombal berikan.

“Ayahanda tercinta, hamba tidak habis pikir dengan jawaban gombal, tidak mungkin rasanya, kelak, gombal akan selalu ada disisi Cinta juga tidak mungkin Cinta akan selalu merasa senang, tidak mungkin dalam suatu pernikahan tidak ada masalah, tidak ada perbedaan. Ayah sendiri sudah mengalaminya bukan. Ayah dan ibu terkadang berselisih paham, berdebat, namun, setelah itu ayah dan ibu kembali rukun dan mesra seperti biasa, tidak mungkin pula, jika cinta terluka, gombal akan rela melukai dirinya sendiri, tidak mungkin cinta akan bahagia selamanya, karena dalam hidup ini, pasti ada saat susah dan ada saat senang, dan satu lagi, adalah sebuah kemustahilan jika cinta mati, gombal pun akan ikut mati bersama cinta…. ahhh…. bukan itu yang Cinta cari ayah…..” jawab Cinta dengan nada mulai putus asa.

“ooohhhh cinta, jawabanmu melukai hatikuuuu…….” jawab gombal penuh duka.

“nah, gombal, sudah dengar sendiri jawabannya bukan, sekarang, silakan kau tinggalkan ruangan ini” kata raja

“Aha, ternyata tinggal satu pemuda lagi, siapa namamu anak muda?” tanya raja pada seorang pemuda berpenampilan santun

“Assalammualaikum paduka raja yang terhormat, nama hamba Iman.” jawab pemuda itu sambil menatap raja.

“Baiklah iman, apa maksud kedatanganmu kemari, wahai anak muda?” tanya raja

“Hamba bermaksud untuk melamar putri paduka, yaitu Cinta, untuk hamba jadikan istri.”
jawab Iman dengan sopan

“Iman, perlu engkau ketahui, tak mudah untuk menaklukan hati putriku, ia sudah menolak tiga lamaran pemuda yang begitu meyakinkan, yang rela memberi apapun yang ia inginkan. nah, engkau sendiri, apa yang akan kau berikan pada cinta, jika kelak ia bersedia menjadi istrimu?”

“Paduka raja, hamba memang tidak seperti tiga pemuda tadi, yang bisa memberikan apapun yang Cinta inginkan. yang bisa hamba berikan, mungkin tidak bisa dilihat oleh mata, karena kasih sayang yang hamba berikan berbentuk ketulusan, keikhlasan dan pengertian. hamba tidak bisa memberikan kepastian akan kecantikan cinta yang abadi, namun yang bisa hamba berikan, adalah menerima Cinta apa adanya saat ini ataupun nanti jika kita sudah tua. hamba tidak dapat memberi istana yang besar di dunia, tapi hamba ingin mengajak cinta membangun istana untuk keluarga kita kelak di surga abadi. hamba memang tidak mungkin untuk selalu menemani cinta dimanapun cinta berada, namun hamba akan selalu menemani setiap langkah cinta dengan iringan doa yang tulus. hamba tidak mungkin dapat melukai diri hamba sendiri saat cinta terluka, namun hamba akan mengajak cinta menikmati ujian luka, dengan selalu mengingat bahwa ada saat sehat dan juga ada saat sedih. hamba juga tidak dapat menjaga agar cinta tetap muda dan menawan, karena seperti yang sudah cinta katakan tadi bahwa, menjadi tua adalah sebuah kepastian, karena itu, hamba akan mengajak cinta untuk menikmati kasih sayang ini dengan kedewasaan…..”

Iman menghela napas sejenak kemudian melanjutkan ,”dan yang terpenting paduka, hamba akan mengajak cinta untuk membuat sebuah keluarga yang berlandaskan pada cinta Allah, saling mencintai karena Allah dan berharap agar cinta kita selalu di ridhoi oleh Allah….” kata Iman mengakhiri penjelasannya.

Sebelum ayahnya sempat bertanya pada Cinta, Cinta segera berkata,“Ayah, inilah yang Cinta harapkan, inilah pemuda yang Cinta cari selama ini…..”

Sang raja dan permaisuri pun tersenyum puas…..