27 April 2009

Manajemen waktu..
Kita adalah manager waktu yang handal dalam hidup................
Waktu adalah momentum untuk berprestasi.............
Momentum tidak akan pernah terulang kedua kalinya.............
Waktu kemarin sudah bukan milik kita................
Waktu esok belum tentu kita miliki.................
Waktu sekaranglah yang ada ditangan kita.........
Lakukan apa yang seharusnya kita lakukan, bukan apa yang kita inginkan............
Kuadran waktu..........

mendesak tidak mendesak

penting I II


III IV

Tidak penting

Kuadran I : Punya perioritas

Tepat waktu, merencanakan, menjaga keseimbangan

Dampaknya :

1. Hidup terkendali

2. keseimbangan

3. prestasi tinggi

Kuadran II : Penundaan Pekerjaan

Last minute person

Dampaknya :

1. stres dan cemas

2. kelelahan

3. hasilnya biasa saja

Kuadran III : ya deh,

Menyenangkan semua orang, sulit berkata tidak!

Dampaknya :

1. menjadi “BAN serep”

2. kurang disiplin

3. pekerjaan penting tidak sempat selesai

4. malas

kuadran IV : Pemalas

pekerjaannya bersenang – senang, pemalas profeional, nonton, jalan2, dugem

Dampaknya :

1. rasa bersalah

2. kurang bertanggung jawab

3. sifat yang buruk

4. kegagalan dalam kehidupan

bagaimana cara penanggulangannya.....................?

1. ciutkan Kuadran I dengan mengurangi sifat – sifat menunda

2. katakan tidak untuk Kuadran III

3. Kurangi Kuadran IV

“Gunakan agenda dan buatlah rencana mingguan”

Solusi :

1. Ciptakan situasi yang mungkin

2. Jadikan waktu sebagai kawan

3. Defisinikan Perioritas

a. Kalender penekanan

b. Hal – hal yang harus dikerjakan

c. Tujuan dan hal – hal yang harus dilakukan dalam hidup

“DONI WISNU NUGROHO”

25 April 2009

Kita hanya sepenting nilai kita bagi orang lain

Kita hanya sepenting nilai kita bagi orang lain

Kita semua menemukan kehebatan diri kita
di dalam pelayanan kepada orang lain.
Ingatlah, bahwa kita hanya sepenting nilai kita bagi orang lain.
Mudah-mudahan Anda pernah mendengar atau masih ingat pesan saya sebelumnya, bahwa
Cara terdekat untuk memperbaiki rizki
adalah meningkatkan kualitas kasih sayang di keluarga kita.
Hati yang penyayang menjadi lebih damai.
Dengannya ia mudah mengenali kebaikan yang sedang dinikmatinya, sehingga mudah baginya untuk mengenali bahwa ia sedang berada dalam kasih sayang alam; dan kegembiraan adalah warna dari hari-harinya.
Hati yang penyayang menjadi lebih terbuka.
Dengannya ia mudah melihat yang dapat disebabkannya bagi kebaikan orang lain, sehingga mudah baginya untuk menemukan pekerjaan-pekerjaan yang menguntungkan orang lain; dan kesejahteraan adalah hadiah untuknya dari alam.
Bila Anda telah berlaku jujur, bekerja keras, melayani kebutuhan orang lain sebagai cara memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga, dan melakukannya dengan ikhlas sebagai pelayanan kepada kehidupan - Anda tidak mungkin tidak berbahagia.
Tetapi, kita tidak bisa mencegah orang yang tidak ingin melihat dan menyadari kebahagiaannya sendiri - bila itu sudah menjadi pilihannya. Kebahagiaan adalah sebuah kualitas yang meskipun sangat ada - akan sirna dari kesadaran kepemilikan seseorang yang tidak menghargainya.
Bila orang merasa kecil dan gagal mencari kebahagiaan;
itu bukan karena ia tidak menemukannya,
tetapi karena ia tidak berhenti sejenak
untuk menikmati yang telah ia miliki.
Akhir minggu ini adalah saat yang baik untuk menyediakan sedikit waktu yang tenang bagi pikiran, hati, dan raga Anda yang letih; karena minggu depan adalah minggu yang lebih dinilai. Ingatlah, ia adalah pendekat atau penjauh Anda dari cita-cita Anda - di usia yang telah bertambah satu minggu lagi.
Setiap detik, kita semua bergerak -
bila kita tidak mendekati, kita menjauhi cita-cita kita.
Minggu depan, kita harus lebih bersungguh-sungguh menjadikan diri kita masing-masing - lebih ahli dalam melakukan apa yang kita lakukan untuk menguntungkan orang lain.
Mohon Anda sadari bahwa Tuhan mengambil alih tugas menghitung imbalan untuk Anda yang bekerja bagi kebaikan kehidupan orang banyak.
Marilah kita menjadi lebih patuh dalam membangun keahlian kita.
Dia yang belajar untuk patuh di satu bidang
akan mampu memimpin di bidang itu.
Orang yang menolak dan memprotes segala sesuatu,
tidak akan mampu memimpin apa pun.

Dearest Super Members yang masih lebih muda,
Saya sangat iri dengan Anda, yang telah membukakan diri kepada pergaulan-pergaulan super, karena pada saat saya dulu masih mencari-cari model bagi pribadi dan jalan pencapaian kecemerlangan karir dan hidup - belum ada komunitas-komunitas yang ramah bagi pencerahan kehidupan bersama - seperti MTSC yang kita cinta ini.
Apa pun keraguan Anda untuk masa depan, itu semua akan Anda menangkan bila Anda ikhlas saja menjalani yang baik. Memang tidak mudah, tetapi bila Anda bersedia untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan kami yang lebih tua, Anda akan menikmati yang telah dicapai oleh mereka yang cemerlang - lebih awal daripada mereka.
Bila Anda berani, mencintai pekerjaan Anda -
dalam mengupayakan keuntungan bagi orang banyak,
maka kehidupan surga Anda telah dimulai
di kehidupan dunia Anda


Apakah yang kau segerakan?

Ketahuilah bahwa aku sering lebih mempercayai kualitas-kualitas yang ada pada diri mu, daripada engkau sendiri dalam mempercayai yang seharusnya engkau percayai itu. Mungkin karena aku tidak sepenuhnya hidup dalam hidupmu, aku hanya mencatat yang kau katakan saat engkau melambung ke langit dalam kebanggaan dari rencana-rencanamu, dan tidak turut merasa tak berdaya dalam malam-malam mu yang tanpa tidur - saat engkau menjadi tuan rumah bagi semua keraguan hati mu.
Engkau dilahirkan dengan semua kemungkinan yang sama untuk menjadi pribadi yang sejahtera, berbahagia, dan cemerlang.
Engkau dibesarkan dengan tujuan untuk menjadi lebih kuat sebagai pelaksana dari semua tindakan yang dibutuhkan untuk menjadikan dirimu pribadi yang mandiri.
Engkau diberikan ketergesaan sebagai nama dari gerakan utama dari hatimu.
Engkau dilahirkan di antara banyak orang yang menasehatkan dan meneladankan yang baik, dan yang membuktikan kebaikan dari kebaikan.
Di antara mereka, ada juga yang mencontohkan ketidak-setiaan kepada yang baik, agar engkau melihat ketidak-baikan yang menyiksa, dan agar engkau percaya bahwa tempat mu hanya ada di dalam kebaikan.
Tetapi, sahabat hatiku,
Camkanlah ini, bahwa: Semua kehebatan mu dalam bermimpi, kelengkapan mu dalam berencana, dan kelantangan mu dalam berjanji; tidak lebih kuat daripada kecenderungan mu untuk menunda.
Ingat-ingatlah lagi.
Bukankah telah banyak malam-malam yang bermata lebar terjaga dalam impian-impian sadar mengenai hal-hal besar yang ingin kau capai?
Bukankah telah sering engkau berbaring gelisah menanti pagi yang tak kunjung merebak, karena engkau tak sabar untuk segera melakukan yang kau yakini malam itu sebagai jalan keluar dari kesulitan mu dan jalan masuk ke kehidupan impian mu?
Tetapi,
Untuk kemudian kau buktikan bahwa ketergesaan mu untuk bertindak - tertahan oleh perasaan kecil yang merayu, yang berkata dalam hatimu bahwa nanti adalah saat yang tepat untuk melakukannya, dan bahwa sekarang bukanlah waktunya.
Lawan dari ketergesaan untuk berhasil bukanlah kelambanan.
Lawan dari ketergesaan untuk berhasil adalah ketergesaan untuk menunda yang memberhasilkan.
Sahabatku yang hatinya baik,
Sadarilah bahwa sebenarnya Tuhan hanya menyertakan kekuatan bersama kelahiran mu. Engkau sama sekali tidak dibekali kelemahan.
Lunak tulang-belulang mu saat kelahiran mu adalah kekuatan yang mengharuskan kehati-hatian pada perilaku orang-tua mu.
Kecil tubuh mu adalah kekuatan yang mengharuskan perlindungan dari orang-orang yang lebih besar.
Lucunya rancangan wajah dan anggota tubuh mu adalah kekuatan yang mewabahkan perasaan gemas untuk menjadikan mu harta keluarga.
Bisu dan gagu dari lidah mu sebagai bayi adalah kekuatan yang mengharuskan semua yang dewasa untuk berbicara dan bertingkah dengan semua cara yang belum mereka coba - agar engkau mengerti atau setidaknya sedikit tersenyum.
Sahabat jiwa ku,
Sebetulnya engkau dilahirkan sangat hebat. Dan aku tak bisa membayangkan kekuatan yang bisa kau kembangkan, kebesaran yang bisa kau bangun, dan ketinggian yang bisa kau capai - jika engkau betul-betul menyegerakan penggunaan dari semua kekuatan diri mu.
Tetapi apa yang kemudian terjadi pada perhitungan mu, sama sekali sulit aku mengerti.
Engkau menggunakan ketidak-sabaran mu, sebagai kekuatan untuk tidak bersabar terhadap yang baik.
Engkau menggunakan kekuatan untuk bersabar, sebagai kekuatan untuk pasrah dan menerima yang tidak membesarkan mu.
Engkau menggunakan ketergesaan mu, sebagai kekuatan untuk memasukkan mu ke dalam masalah.
Dan yang lebih sering, Engkau menggunakan ketergesaan mu, sebagai kekuatan untuk menyegerakan penundaan dan mendahulukan yang tidak bernilai.
Sahabat ku yang sedang dinantikan oleh kehidupan,
Janganlah engkau membantah yang ini, bahwa
Nilai dari yang kau lakukan, menentukan nilai dari yang kau capai.
Maka pertanyaan ku kepada mu, adalah Apakah yang sedang kau lakukan itu bernilai?
Jika tidak, mengapakah engkau masih bertahan dalam melakukannya?
Apakah yang kau segerakan adalah yang akan menyegerakan kebahagiaan mu?
Jika tidak, mengapakah engkau mengeluhkan kelambatan hidup mu?
Apakah yang kau pertahankan saat ini adalah kesejahteraan yang harus kau pelihara?
Jika engkau tidak sejahtera, mengapakah engkau mempertahankan tempat dan cara-cara yang tidak menyejahterakan mu?
Apakah pendapat yang kau bela mati-matian itu adalah mesin penghasil kehebatan hidup mu?
Jika engkau harus berbicara tinggi untuk menutupi kerendahan kebanggaan mu terhadap dirimu sendiri, mengapakah engkau mempertahankan pendapat yang tidak menghebatkan mu?
Sekarang, Janganlah engkau menjauh dari ku.
Ke sinilah engkau.
Dekat-dekatlah sini.
Janganlah kau patuhi kebiasaan mu yang selama ini menjauhkan mu dari nasehat-nasehat baik.
Jika engkau merasa gelisah karena mendengar yang baik, engkau harus mengakui bahwa yang tidak baik telah lebih kuat menjadi tuan rumah di hati baik mu.
Sahabat ku yang aku kasihi,
Ketahuilah bahwa engkau adalah kekasih Tuhan.
Tuhan sangat mencintai mu.
Bukankah sebetulnya hati mu mengetahui hal ini?
Tetapi mungkin kesulitan dalam hidup mu telah mendorong mu untuk mempertanyakan kasih sayang Tuhan.
Meskipun sebetulnya engkau tahu, bahwa engkau adalah pemeran utama dalam penyulitan hidup mu sendiri.
Engkau memperhatikan-Nya atau tidak, Beliau tetap memperhatikan mu.
Engkau meminta atau tidak, Beliau tetap memberi mu.
Tetapi ini yang harus kau ingat, bahwa
Jika engkau ingin Tuhan melebihkan perhatian-Nya kepada mu, lebihkanlah perhatian mu kepada-Nya.
Jika engkau ingin Tuhan melebihkan pemberian-Nya kepada mu, lebihkanlah alasan bagi kelebihan penerimaan mu.
Dan,
Jika engkau ingin Tuhan melayani mu, layanilah sesama mu.
Engkau yang hatinya baik,
Jadikanlah ini pegangan mu,
karena sesama adalah semua ciptaan Tuhan, maka:
Melayani sesama adalah satu-satunya cara melayani Tuhan.
Maka sebelum aku meninggalkan mu untuk menyegerakan semua kecintaan ku,
agar engkau menyegerakan kebaikan yang telah merindukan keceriaan mu,
ini yang aku pesankan kepada mu untuk kau lakukan hari ini:
Bersegeralah untuk memperbarui perasaan mu dengan kegembiraan.
Bersegeralah untuk mentenagai gerakan mu dengan kecepatan yang terukur.
Bersegeralah untuk merupawankan wajah mu dengan senyum.
Bersegeralah untuk memperindah tutur kata mu dengan keramahan.
Bersegeralah untuk menganggunkan perilaku mu dengan kesantunan.
Dan,
Bersegeralah untuk mengutuhkan semua yang kau lakukan dengan doa.
Lalu,
dalam damai hati mu,
perhatikan apa yang terjadi ...
Sesungguhnya yang segera menjadi kualitas hidup mu, adalah yang kau segerakan.
Maka pertanyaan ku di akhir minggu ini untuk mu, adalah:
Apakah yang kau segerakan?

Linna and Mario Teguh
Founders | MTSuperClub | 081-814-2080 | For The Happiness Of Others | Jakarta
3 April 2009
Ditulis sekitar 3 minggu yang lalu

17 April 2009

Dengan puisi....
Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis jarum waktu bila kejar mengiri
Dengan puisi aku memutih nafas jalan yang busuk
Dengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya ,,,,

Redup lentera menyala,
Disusut hampa hati yang beku,
Tiada bias mampu terpancar,
Manakala rindui sepercik cahaya,
Sinaran sekianya menatap...
Kini perlahan terlelap.



Puisi hujan dan kamu

tik!tik!tik!
air hujan belum juga berhenti menjatuhi tubuhku dengan jarum-jarumnya yang bening. basah. dingin. dan bulir-bulirnya mengalir di seluruh sudut mukaku.
tiba-tiba aku jadi ingat kamu. yang tak pernah berhenti menghujaniku
dengan ciuman kecilmu. hangat. indah

ciplak!ciplak!
sepasang kaki kecil berlari di depanku. tanpa disengaja air percikannya mengotori separuh bajuku.
baju putihku.
sama putihnya dengan rasa rindu yang ada di hatiku saat ini.
aku jadi ingat kamu lagi. yang tak pernah puas memercikkan rindu-rindu
di dalam jiwaku. manis.

hening....
kutelusuri hari-hari ini sendirian.
menguak kerumunan tawa di depan mata.
membelah kumpulan bahagia sekelompok anak-anak kecil yang berlarian di tengah hujan. seakan tak ingat pesan ibunda yang melarang dirinya bermain di bawah siraman air hujan. yang ada cuma tawa riang penuh kemenangan.
ada luka di kaki dan tangan.
tapi mereka tak acuh, tak pedulikan apa-apa.
ah, aku jadi ingat bekas lukamu di kaki dan tangan.
yang bisa membawa cerita untuk dikenang. nanti. suatu saat nanti.
ada tempat berteduh di ujung sana.
setengah berlari aku mendekat.
duduk beralaskan plastik setengah kering.
kuambil kertas dan pena dari saku yang mulai terasa basah.
ah, lagi-lagi aku ingat kamu. dan ingin menulis tentang kamu.
semuanya tentang kamu

..........karena memang cuma kamu yang ada dalam otakku.


Malamku tanpamu
Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.



Matamu

Aku bermimpi
Dan dalam mimpiku
Kulihat matamu
Yang mengisi hatiku dengan surga

Aku melayang
Dan di langit
Kulihat matamu
Yang menjawab semua kerinduanku
Padamu

Hidupku di alam khayal
Yang tiada perubahan
Tiada patah hati

Tapi kini kau raih tanganku
Dan kau buat 'ku mengerti
Dua mimpi
Bisa bersatu selamanya

Pagi hari
Ketika 'ku bangun
Kulihat matamu
Itulah alasanku
Itulah jawabanku kini:
Karena aku mencintaimu
Satu yang membuat mimpiku nyata





Yang dirindui

"aku tak bisa mencintaimu sebagaimana
aku mahu mencintai yang aku rindu"

Demi membubarkan kekaburan itu
kusimpan tiap rasa dalam cengkerang keras yang melindung
seperti siput-siput laut di tepi pantai aku diam di gigi air
merasakan isi dan hati dikahis badai yang datang menepi.
Hai angin, ombak, buih-buih putih yang jernih dan batu keras dan karang
yang tegar, resapkan di sukma kosong ini dengan cerita-cerita
sebuah pantai sepi. Moga-moga berbaur kesedihan yang semakin pedih
pada cerita-cerita kau dan aku yang terasing dan tak pernah bersatu.

Lukaku yang terbuka kian parah waktu kusembunyikan diri
di dalam cengkerang kosong menumpang kasih di daerah ini
yang tidak pernah aku jejaki, tidak pernah tanahnya aku miliki
dan tak pernah aku merasa dicintai.
Tak mampu menahan luka dicicip air mata duyung yang berbaur kisah
lampias kecewa sang kelasi lemas, aku tiba-tiba menjadi gemas dan berdoa.
Turunlah hujan semoga bertambah panuh air laut
(pause) ... semoga asin airnya akan menjadi surut.

Tetapi kenapa tetap lukaku terasa dihiris-hiris oleh ketawa alam penuh sinis.

Saat awan lebat menurunkan hujan
cengkerang terapung-apung di dada air
berpusar berpadu deru ombak dan angin
miring melintas di corong-corong udara
membawa bau asin samudra air mata
merusuh dalam keluhanku yang bersungguh-sungguh.

Tenggelamlah aku di dalam debur yang seolah menghancur.
Tapi nanti! Kau harus tahu bahwa aku tidak akan apa-apa karena sarat rindu
yang ku bawa itu sudah terlalu sebati dengan setia berbasa basi.

Sampai kapanpun luka itu parutnya akan tinggal dan kekal
lewat tempoh waktu sembuh sangat perlahan dan penuh rasa kasihan.



Ohh, Tuan Pecinta
lelah pencarian menjadi guruku,
kutahu salah mencari cinta-Mu

Wahai Tuan,
cinta-Mu adalah cahaya
dia selalu ada dan menyinari,
kental bila pintu rasa terkuak lebar

Wahai Tuan,
aku salah,
kenapa aku tak mulai membuka pintu rasa
atau berusaha agar Kau mencintaiku,
atau memulai dengan mencintai-Mu,
hanyut dalam asyadu hubbalillah,
hanyut dalam arus-Mu,
berputar dalam mihwar-Mu,
sungguh aku bodoh,
penuh dengan tak tahu
Inilah cinta: membumbung ke langit,
setiap saat mengoyak seratus cadar,
mula-mula, mengingkari hidup
akhirnya, melangkah tanpa kaki,
menganggap dunia ini tak tampak,
mengganggap sepi semua yang muncul di benak.

"O.............


Cinta telah mati,
di atas batu sana,
ketika air jatuh dari telapak
dan menciprat sajadah


di atas batu sana,
ketika hubb dan 'ikha
melebur dalam merah darah

Dan aku pun enggan menumbuhkan lagi,
meski yang bersisa hanya cinta berpamrih,
pamrihnya lebih indah dari onta merah
yang susunya tak akan diperah...


Mentari tersipu malu,

Kala sang mendung menyapa dalam hampa........

Pucuk daun menari – nari,

Semerbak terpa angin laju jua,

Rumputpun ikut bergoyang,

Seraya berdendang dalam kenangan

Hapuskan tembang terselip senang,

Alunan merdu terpaku merasuk kalbu,

Jiwa hampa ikut melambai,

Terdiam,seraya tergulai dalam rengkuhan.........

Dirimu yang selalu ada dilamunanku,

Dirimu yang selalu hinggap dalam setiap mimpi – mimpiku,

Dirimu yang kan merubah dunia dengan senyum manismu...

Dirimu yang kini telah mengisi kekosongan relung - relung hatiku.........

Hidupku kini lebih berwarna........

Karena engkau datang dengan membawa sejuta bahagia.........

Yang selalu datang ketika ku butuh,

Dan selalu hiasi ketika ku mulai berada dalam hitamku........

Aku ingin merajut indah ini denganmu selalu....

Wahai juwitaku yang kini telah menjadi bagian dari hidupku.....

Yang tak letih seperti ketika mentari menyinari bumi,

Dan tak lekas hilang seperti panas yang tersapu oleh hujan...

Semoga ini tak menjadi terlarang,,,,

Hanya karena nafsu yang bicara,

Ku harap ini murni dan tulus dari dalam hati.....

Semurni air dari sungai disurga,

Dan seputih rindu yang selama ini kurasa..........


Dengan puisi....

Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta berbatas cakrawala

Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis jarum waktu bila kejar mengiri

Dengan puisi aku memutih nafas jalan yang busuk
Dengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya.........

Redup lentera menyala,

Disusut hampa hati yang beku,

Tiada bias mampu terpancar,

Manakala rindui sepercik cahaya,

Sinaran sekianya menatap...

Kini perlahan terlelap.


Puisi hujan dan kamu


tik!tik!tik!
air hujan belum juga berhenti menjatuhi tubuhku dengan jarum-jarumnya
yang bening. basah. dingin.

dan bulir-bulirnya mengalir di seluruh sudut mukaku.
tiba-tiba aku jadi ingat kamu. yang tak pernah berhenti menghujaniku
dengan ciuman kecilmu. hangat. indah.

ciplak!ciplak!
sepasang kaki kecil berlari di depanku. tanpa disengaja air percikannya mengotori separuh gaunku.
gaun putihku.
sama putihnya dengan rasa rindu yang ada di hatiku saat ini.
aku jadi ingat kamu lagi. yang tak pernah puas memercikkan rindu-rindu
di dalam jiwaku. manis. megah.

hening.
kutelusuri hari-hari ini sendirian. menguak kerumunan tawa di depan mata. membelah kumpulan bahagia sekelompok anak-anak kecil yang berlarian
di tengah hujan. seakan tak ingat pesan ibunda yang melarang dirinya bermain
di bawah siraman air hujan. yang ada cuma tawa riang penuh kemenangan. ada luka di kaki dan tangan. tapi mereka tak acuh, tak pedulikan apa-apa.
ah, aku jadi ingat bekas lukamu di kaki dan tangan. yang bisa membawa cerita untuk dikenang. nanti. suatu saat nanti.

ada tempat berteduh di ujung sana.
setengah berlari aku mendekat.
duduk beralaskan plastik setengah kering. kuambil kertas dan pena
dari saku yang mulai terasa basah.
ah, lagi-lagi aku ingat kamu. dan ingin menulis tentang kamu.
semuanya tentang kamu.


..........karena memang cuma kamu yang ada dalam otakku.



Malamku tanpamu


Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.



SYUKURKU

Setiap kedip mataku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang melihat, tetapi buta.

Setiap tarikan napasku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mencium, tetapi tidak mampu membau.

Setiap suara yang kudengar Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang mendengar, tetapi tuli.

Setiap desir angin yang kurasa Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang merasa, tetapi kebal.

Setiap degub dan detak jantungku Ya Allah,
Aku bersyukur atas nikmat ini.
Banyak orang hidup, tetapi mati.

Akhirnya Ya Allah,
Jangan Kau cabut rasa syukurku ini dari hatiku,
Yang dapat membuatku buta, bebal, tuli dan mati.


MATAMU

Aku bermimpi
Dan dalam mimpiku
Kulihat matamu
Yang mengisi hatiku dengan surga

Aku melayang
Dan di langit
Kulihat matamu
Yang menjawab semua kerinduanku
Padamu

Hidupku di alam khayal
Yang tiada perubahan
Tiada patah hati

Tapi kini kau raih tanganku
Dan kau buat 'ku mengerti
Dua mimpi
Bisa bersatu selamanya

Pagi hari
Ketika 'ku bangun
Kulihat matamu
Itulah alasanku
Itulah jawabanku kini:
Karena aku mencintaimu
Satu yang membuat mimpiku nyata


15 April 2009

TENTANG ANATOMI SEBUAH ORGANISASI


SETIAP ORGANISASI MEMPUNYAI ANATOMI...............

Visi dan Misi :

Dua jargon yang muncul hampir di setiap pembicaraan tentang analisa perusahaan, yang kenyataannya sangat sulit untuk dirasakan tangibility-nya; dan beragam pula alasan (dan jargon) yang muncul dalam menjawab isu visi/ misi vs tangibility ini. Jawaban yang sering terucap, lepas dari benar atau tidaknya, adalah: tidak adanya buy-in, kurangnya ownership, lemahnya change management, ataupun tidak ada komitmen dari top management.


STRATEGIC INTENT

Adalah upaya organisasi dalam menterjemahkan visi/ misi menjadi beragam intensi organisasi di masa mendatang pada tingkat strategis, ataupun dalam bentuk sasaran pada tingkat organisasi.


STRATEGIC RESPONSE

Adalah upaya organisasi dalam merespon intensi strategis, yaitu inisiatif strategis yang akan dijalankan oleh organisasi sebagai jawaban atau tanggapan terhadap intensi di atas, yang dalam hal ini adalah beragam obyektif pada tingkat organisasi.


ORGANIZATION CAPABILITY


Adalah semua kualitas dan kuantitas dari aset organisasi yang akan menentukan seberapa jauh organisasi tersebut mampu menjalankan beragam inisiatif yang sudah ditentukan dalam respon strategis. Kapabilitas organisasi terdiri dari tiga elemen berikut:

• People & Organization
• Business Process
• Information & Technology


BUSINESS PROSES

Proses merupakan pemicu dan benang merah yang secara langsung mempengaruhi dan memberi ciri dari suatu organisasi. Proses adalah pengelola yang ideal, karena mampu menggambarkan alur transformasi dari suatu input menjadi output, mengidentifikasi kondisi yang memicu peran dan kegiatan tertentu dari setiap stakeholder, serta merumuskan pedoman dan prosedur yang diperlukan.


INFORMATION TECHNOLOGY

Pada saat ini, upaya penyelarasan dan integrasi di dalam dan antar organisasi menjadi sangat dimudahkan oleh adanya dukungan informasi dan teknologi yang tepat guna. Teknologi telah membuka peluang tanpa batas bagi organisasi dan individu untuk mengelola dan menyempurnakan produknya. Teknologi juga berperan sebagai alat bantu dan pemicu beragam kegiatan dalam lingkup bisnis.


PEOPLE AND ORGANISATION

Sumber daya manusia yang kompeten serta media yang tepat guna untuk peningkatannya tidak diragukan lagi merupakan faktor yang sangat penting bagi organisasi, karena proses bisnis yang sempurna akan menjadi tidak berguna tanpa adanya pelaku proses yang kompeten.


ORGANIZATION PEFORMENCE

Adalah hasil dari utilisasi semua kapabilitas organisasi sesuai dengan intensi strategis. Hasilnya dapat berupa bentuk yang tangible dan intangible; baik dari perspektif finansial, pelanggan, proses, maupun pembelajaran dan pertumbuhan organisasi (financial, customer, internal process and learning & growth perspectives).




DEMOKRASI Bukan jalan perubahan hakiki *

Kondisi negeri ini meski sudah merdeka dari penjajahan fisik selama lebih dari 63 tahun hingga kini belum juga sampai pada kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyat seutuhnya. Sekalipun reformasi sudah berjalan sepuluh tahun kondisi kehidupan rakyat belum juga membaik. Angka kemiskinan masih juga tinggi. Menurut data BPS, angka kemiskinan pada Maret 2008 sebesar 34,97 juta jiwa. Menurut Menkoinfo, jumlah penduduk miskin pada Maret 2009 sebesar 33,714 juta jiwa, dengan tingkat inflasi 9% (Beritaglobal.com).

Reformasi yang digadang-gadang bisa membawa perubahan mendasar dan luas pada kehidupan negeri ini ternyata juga tidak bisa membuahkan hasil yang diharapkan. Hal itu karena reformasi tidak dimaksudkan bagi terjadinya perubahan fundamental, maka keadaan pasca reformasi juga tidak banyak mengalami perubahan. Bila sebelum reformasi tatanan negeri ini bersifat sekularistik, setelah reformasi juga masih tetap sekular. Bahkan keadaan sekarang lebih buruk daripada sebelumnya. Korupsi meningkat tajam, kerusakan lingkungan makin menjadi-jadi, pornografi makin tak terkendali, dan jumlah orang miskin masih tetap tinggi dan sebagainya. Lebih menyedihkan lagi, sumber-sumber kekayaan negeri ini yang semestinya diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat justru berpindah ke dalam cengkeraman asing. Aroma pengaruh kekuatan asing pun masih terasa sangat kental di negeri ini. Alhasil, upaya memerdekakan negeri ini secara hakiki belum juga berhasil meski sudah lepas dari penjajahan fisik lebih dari 63 tahun.

Reformasi yang sudah berjalan sepuluh tahun telah berhasil menjadikan negeri ini makin demokratis. Bahkan sekarang negeri ini dianggap sebagai negara demokratis terbesar ketiga di dunia –setelah AS dan India-. Meski demikian, nyatanya proses demokrasi yang makin demokratis itu tidak korelatif dengan peningkatan kesejahteraan dan kehidupan rakyat yang baik. Padahal demokrasi dan proses demokratisasi dianggap menawarkan perubahan kehidupan rakyat menjadi lebih baik. Fakta menunjukkan tawaran itu seperti pepesan kosong alias bohong.

Sekarang di tengah euforia proses demokrasi (Pemilu ), perubahan kembali digantungkan pada proses demokrasi. Hampir semua partai politik peserta Pemilu 2009 menjanjikan perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Janji itu tergambar saat deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Senin (16/3), yang dihadiri para pemimpin partai dan pendukungnya. Sejak tanggal tersebut hingga jelang masa tenang sebelum Pemilu (9 April 2009), rakyat akan disuguhi berbagai celotehan janji dan mimpi tentang perubahan dengan berbagai macam redaksi dan visualisasi. Apakah benar Pemilu yang kesepuluh kalinya ini akan benar-benar bisa mewujudkan perubahan? Benarkah demokrasi (dengan Pemilunya) bisa menjadi jalan perubahan?

Jika yang dimaksudkan adalah perubahan sekadar perubahan, jelas demokrasi menjanjikan itu. Bahkan dalam demokrasi bisa dikatakan tidak ada sesuatu yang tetap. Hal itu karena sistem dan aturan penentuannya diserahkan pada selera akal manusia, sementara selera akal selalu berubah dari waktu ke waktu. Sesuatu yang dianggap baik hari ini bisa saja besok berubah menjadi sesuatu yang dinilai buruk. Sesuatu yang dinilai manfaat hari ini ke depan bisa dinilai sebagai madarat (bahaya). Hal itu karena akal senantiasa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kepentingan (ego). Artinya, perubahan yang ditawarkan oleh demokrasi itu akan dipengaruhi bahkan ditentukan oleh kepentingan. Dalam konteks ini kepentingan pihak-pihak yang mendominasi proses demokrasilah yang akan menentukan perubahan yang terjadi. Di sinilah masalahnya. Melalui demokrasi perwakilan, suara ratusan ribu rakyat diasumsikan terwakili oleh satu orang wakil. Tentu saja ini adalah satu hal yang sangat sulit kalau tidak bisa dikatakan mustahil. Pada faktanya suara wakil itu lebih mencerminkan suara dan kepentingannya sendiri. Bahkan fakta menunjukkan lebih sering justru kepentingan pihak lainlah yang lebih menonjol, selain suara dan kepentingan wakil rakyat itu sendiri dan kelompoknya. Hal itu karena demokrasi itu dalam prosesnya membutuhkan biaya mahal. Di sinilah peran para pemodal yang berinvestasi melalui proses demokrasi menjadi sangat menonjol dan menentukan. Ironisnya semua itu selalu diatasnamakan suara dan kepentingan rakyat karena rakyatlah yang memilih orang-orang yang mewakili mereka. Dengan demikian kepentingan para pemodal demokrasi itulah yang menjadi penentu arah perubahan yang terjadi. Jadi demokrasi memang menjadikan perubahan tetapi bukan perubahan yang memihak kepentingan rakyat, tetapi memihak kepentingan aktor-aktor demokrasi dan para pemodal mereka.

Lebih dari itu, seandainya dengan demokrasi itu tercipta kondisi yang baik yang sepenuhnya memihak kepentingan rakyat –meski ini selalu saja masih menggantung jadi mimpi- demokrasi tidak bisa menjamin kondisi baik itu bisa terus berlangsung. Justru demokrasi menjamin kondisi yang baik itu pasti berubah yang belum tentu menjadi lebih baik. Hal itu karena wakil rakyat dan pemimpin yang baik yang terpilih melalui proses demokrasi itu harus dipilih ulang. Pemimpin yang baik itu dibatasi jangka waktunya dan harus diganti ketika sudah habis. Bahkan setelah jangka waktu tertentu ia tidak boleh dipilih kembali. Tidak ada jaminan tabiat pilihan masyarakat dalam tatanan sekularistik-Kapitalis akan bisa menjadi pemimpin yang penuhi hak-hak asasi rakyatnya. Karakter sistemnya eksploitatif dan hanya memihak kelompok korporasi pemegang modal besar yang selalu menjadi pilar tegaknya sistem ini. Hal itu menunjukkan bahwa demokrasi hakikatnya memang bukan sistem yang baik, dan bukan sistem yang menawarkan perubahan lebih baik secara hakiki.

Hal itu wajar karena demokrasi adalah sistem buatan manusia yang tentu saja sarat dengan kelemahan dan kekurangan serta tidak bisa melepaskan diri dari kepentingan. Lebih dari itu, demokrasi sebagai sebuah sistem bertentangan dengan Islam, karena inti dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat. Makna praktis dari kedaulatan ada hak membuat hukum. Itu artinya demokrasi menjadikan rakyat –riilnya adalah wakil-wakil rakyat- sebagai pembuat hukum. Sebaliknya, dalam Islam membuat dan menentukan hukum itu adalah hak Allah SWT. Artinya dalam Islam hanya syara’ yang berhak membuat hukum.

Allah telah menjelaskan bahwa hanya Islamlah sistem yang bisa menawarkan kehidupan kepada umat manusia. Hanya Islamlah yang bisa membawa manusia menuju cahaya, sementara sistem selain Islam justru mengeluarkan manusia dari cahaya menuju kegelapan. Allah SWT menegaskan hal itu di dalam firman-Nya:

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan (kekafiran). (QS. al-Baqarah [2]: 257)

Itu artinya hanya sistem Islamlah yang bisa menjamin terwujudnya perubahan dan kehidupan yang baik yang diridhai oleh Alllah SWT. Sistem Islam datang dari Pencipta manusia yang paling mengetahui hakikat manusia, apa yang baik dan yang tidak, yang bermanfaat dan yang madarat bagi manusia.

Dengan demikian, jalan perubahan itu adalah dengan menerapkan Islam sebagai sebuah sistem secara menyeluruh. Perjuangan mewujudkan perubahan hakiki itu tentu saja adalah perjuangan mewujudkan penerapan Islam secara menyeluruh. Dalam konteks ini, sebagian pihak meyakini hal itu bisa dilakukan melalui demokrasi. Jika yang dituju adalah penerapan Islam secara parsial, maka hal itu bisa diwujudkan melalui demokrasi, seperti penerapan hukum waris Islam, pernikahan Islam, ibadah dan hukum-hukum yang bersifat personal lainnya. Hanya saja jika yang dituju adalah perubahan secara menyeluruh dan penerapan Islam secara menyeluruh rasanya mustahil bisa diwujudkan melalui demokrasi. Hal itu karena sebagai sebuah sistem, demokrasi yang dibangun di atas akidah sekularisme tentu tidak akan mentoleransi masuknya agama (Islam) dalam pengaturan hidup bermasyarakat. Secara faktual, kasus FIS yang memenangi Pemilu demokratis di Aljazair dan meraih suara mayoritas toh dianulir oleh militer yang sekular atas dukungan Perancis dan didiamkan (diamini) oleh semua negara dan para pejuang demokrasi. Begitu juga kasus partai Refah di Turki dan Hamas di Palestina mempertegas bahwa perjuangan penerapan Islam tidak mungkin dilakukan melalui demokrasi. Perubahan hakiki itu hanya bisa diwujudkan dengan penerapan Islam secara menyeluruh.

Wahai Kaum Muslim

Sekali lagi demokrasi bukan jalan mewujudkan perubahan yang hakiki. Menggantungkan harapan terjadinya perubahan hakiki kepada demokrasi hanya akan mendatangkan kekecewaan. Fakta yang terjadi di negeri-negeri Islam selama ini sudah menegaskan hal itu. Karena itu, tidak sepantasnya kita masih menaruh harapan pada demokrasi.

Jalan untuk mewujudkan perubahan hakiki, yaitu untuk mewujudkan penerapan Islam secara menyeluruh, hanya bisa dilakukan melalui thariqah (metode) dakwah Rasulullah saw. Keberhasilan Rasul bersama para sahabat mewujudkan perubahan hakiki dengan menerapkan Islam secara menyeluruh yang berawal dari Madinah lalu menyebarkan perubahan ke negeri-negeri lainnya cukuplah menjadi bukti. Allah SWT menegaskan hal itu dalam firman-Nya:

Sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia;

dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertakwa. (QS. al-An’âm [6]: 153)

Dengan demikian, jalan perubahan hakiki itu tidak lain adalah dengan dakwah sesuai thariqah Rasul saw untuk menerapkan sistem Islam secara menyeluruh dalam bingkai Khilafah Rasyidah. Wallah a’lam bi ash-shawab.




* sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2009/03/17/demokrasi-bukan-jalan-perubahan-hakiki/

Disampaikan pada acara Workshop Pemilu “ Keefektifan Demokrasi: Antara Mahalnya Biaya, Kinerja, dan Kemakmuran Rakyat” yang diselenggarakan oleh Departemen Kajian Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

07 April 2009

DASAR - DASAR PENGUASAN PUBLIC SPEAKING

DASAR – DASAR PENGUASAAN PUBLIC SPEAKING

 

"Kehebatan seseorang diukur dengan seberapa mampu orang tersebut untuk menyakinkan orang lain dengan perkataannya". Walaupun mempunyai banyak sekali ilmu atau gagasan yang bagus, tetapi ketika terkendala dengan cara penyampaiannya, maka tiada berguana. Ini yang harus diperhatikan bagi setiap orang. Bagaimana agar timbul komunikasi yang efektif antara kita dengan orang lain. Apalagi kita dalam posisi sebagai seorang pimpinan, rekan bisnis, moderator, MC, orator dan sebagainya. Nantinya akan ada saat – saat khusus bagi kita untuk berbicara didepan umum, mengemukakan pendapat atau sekedar sambutan dalam suatu acara. Tentunya butuh keahlian khusus agar kita dapat memberikan yang terbaik dimuka umum dan pesan apa yang akan kita sampaikan dapat diterima dengan jelas dan paham oleh lawan bicara kita atau audience kita.

Nah pada kesempatan ini penulis akan memberika sedikit ilmu mengenai bagaimana cara kita untuk berpenampilan dimuka umum. Atau biasa disebut “Public Speaking”.

Yang pertama dan yang utama harus kiata lakukan adalah Persiapan. Hal apa saja yang harus kita persiapkan sebelum kita melakukan Public speaking?

1.       1. Pahami dan kuasai materi

Dengan penguasaan materi, maka ketika kita berbicara kita tidak akan terlalu ngelantur kemana – mana. Karena kita sudah punya bahan apa yang akan kita sampaikan. Hal ini dapat mencakup topik, tema, maksud, dan lain – lain yang dapat membantu kita dalam penyampaian.

2.       2. Persiapkan diri secara mental dan fisik

Ketidaksiapan diri secara mental maupun fisik akan membuat segala rencana yang sudah kita buat menjadi sia – sia. Ini kan mengakibatkan segala materi yang sudah kta hafalkan dan kuasai akan hilang begitu saja. Maka dari itu siapkan mental yang matang dan fisik yang kuat agar penampilan kita dapat sigap dan siap menghadapi muka audience.

3.       3. Berpenampilan yang nyaman

Berpenampilan tidak harus bagus, asalkan rapi dan bersih juga ketepatan dalam memilih baju atau aksesoris yang sesuai dengan acara yang kita hadiri. Ketika kita nyaman memakainya, maka akan kelihatan elegan dan menarik penampilan kita walaupun hanya sederhana.

4.       4. Cari informasi tentang audience

Ini berhubungan dengan bagaiman kita nanti penguasaan panggung dan audience. Ketika kita sudah tahu akan audiencenya seperti apa, maka kita akan dapat menyesuaikan gaya bicara kita dengan keadaan audiencenya.

5.       5. Cari informasi tentang veneu

Ada beberapa teknik dalam penguasaan khalayak :

1.       1. Kenali audience

2.       2. Kenali veneu

3.       3. Pandanglah audience

4.       4. Tatap ruangan secara menyeluruh

5.       5. Tengkan diri , baru mulai berbicara

6.       6. Kenali situasi, dan

7.     7.   Mulailah berbicara setelah benar – benar siap

Beberapa kriteria kepribadian seorang Public Speaker :

a.      a.  Ekstrovet

Yakni senang mengekspresikan perasaan

b.       b. Generalis

Mempunyai banyak pengetahuan

c.      c.   Fleksibel

Mudah menyesuaikan diri dengan segala situasi

d.      d.  Friendly

Mudah bergaul dan senang berteman

Kemampuan berbahasa :

Cakap dalam :

a.      -  Menggunakan bahasa lisan

b.       - Bertutur

c.        - Berucap

d.       - Berujar

Yang harus jug adipehatikan adalah kesesuaian antara nadacdan mimik wajah dalam berbicara meliputi,

   Nada : irama suara                         ekspresi : penghayatan

a.       Intonasi                                                 artikulasi

b.       Diksi                                                       frase

c.        Tempo                                                   jeda

Setelah semua itu terpenuhi barulah kita menginjak pada performence kita.

Performence :

Aspek pada pembicara :

a.       Verbal                                    7 %

b.       Vokal                                     38 %

c.        Visual                                     55 %

Satu catatan lagi, seorang pembicara menampilkan diri melalui :

1.      +  Suara

2.       + Mimik

3.       + Perasaan (feeling)

Dan harus tampil :

1.      -  Atraktif

2.       - Aftistik

3.       - Etis

Mungkin hanya itu yang dapat diberiakan oleh penulis tentang dasar – dasar dari penguasaan kita ketika menjadi Public Speaker. Semoga bermanfaat.

Ditulis : dikala sunyi senyap didalam ruang BEM KMFT

Penulis : Donny Wisnu N (Down)