16 Mei 2009


TATA CARA PERENCANAAN BETON BERTULANG DAN STRUKTUR DINDING BERTULANG UNTUK RUMAH DAN GEDUNG

TATA CARA
PERENCANAAN BETON BERTULANG DAN STRUKTUR DINDING
BERTULANG UNTUK RUMAH DAN GEDUNG
SNI 03-1734-1989


RUANG LINGKUP:
Tata cara ini memuat persyaratan perencanaan serta pendetailan portal dan dinding
geser beton bertulang untuk perencanaan tiang pondasi terhadap beban lateral yang
memenuhi syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung

RINGKASAN:
Semua dinding harus dilaksanakan dengan cara dan dari bahan-bahan yang ditentukan
dalam spesifikasi bahan bangunan kecuali syarat-syarat yang lebih ketat, diuraikan
dalam tata cara ini. Seperti untuk dinding bata merah: lebar bata merah tidak boleh
kurang dari 9 cm dan harus dicuci hingga bebas dari debu, plesteran dan adukan harus
terbuat paling sedikit 1 bagian semen dan 6 bagian pasir, bata merah harus dipasang
pada komponen yang penuh, tebal plesteran minimum 1 cm. Demikian pula untuk
pekerjaan dinding batako. persyaratannya sebagaimana tertentu dalam tata cara ini.
Beton dan baja tulangan untuk pembuatan kolom praktis harus memenuhi ketentuan
dalam peraturan beton.
Pelaksanaan perencanaan beton bertulang untuk struktur dinding dibedakan dalam
empat jenis struktur yaitu struktur jenis A, B, C dan D yang masing - masing mempunyai
persyaratan yang berbeda. Perencanaan struktur A meliputi perbatasan tata letak
struktur, gaya geser dasar horisontal total akibat gempa, pembagian gaya geser dasar
horisontal total akibat gempa, pembagian gaya geser dasar horisontal total akibat gempa
sepanjang tinggi gedung , pembagian gaya geser tingkat akibat gempa diantara masing -
masing dinding penahan beban lateral, perencanaan portal, perencanaan pondasi,
perencanaan dinding, perencanaan lantai, perencanaan atap, pemisahan gedung,
pemisahan unsur-unsur non struktur, perencanaan unsur-unsur sekunder, penyelesaian
arsitektur dan instalasi mesin dan Iistrik.
Perencanaan Struktur B dan D meliputi pembatasan tata letak struktur, gaya geser dasar
horisontal total akibat gempa, pembagian gaya geser dasar horisontal total akibat gempa
sepanjang tinggi gedung, pembagian gaya geser tingkat akibat gempa diantara masing-
masing kolom portal, gaya dalam untuk perencanaan portal, penulangan portal, peren-
canaan pondasi, perencanaan dinding pengisi, perencanaan lantai, perencanaan unsur-
unsur sekunder, penyelesaian arsitektur dan instalasi mesin dan Iistrik.
Perencanaan struktur C meliputi pembatasan tata letak struktur. gaya geser dasar
horisontal total akibat gempa, pembagian gaya geser dasar horisontal total akibat gempa
sepanjang tinggi gedung, pembagian gaya geser tingkat akibat gempa diantara masing-
masing dinding penahan beban lateral, perencanaan dinding bertulang , perencanaan
pondasi, perencanaan dinding yang tidak menahan beban lateral perencanaan lantai,
perencanaan atap, pemisahan gedung, pemisahan unsur-unsur non struktur, pe-
rencanaan unsur-unsur sekunder, penyelesaian arsitektur dan instalasi mesin dan Iistrik.

Perhitungan Geser Pada Hubungan Balok-Kolom


Dewasa ini secara umum telah dipahami bahwa hubungan balok-kolom dapat menjadi daerah yang kritis dalam sebuah rangka beton bertulang yang didesain untuk memiliki respon inelastik terhdap gempa yang besar. Sebagai sebuah konsekuensi dari momen seismik pada kolom yang memiliki arah yang berlawanan antara yang diatas dan dibawah titik hubung balok-kolom, maupun momen seismik pada balok yang juga memiliki arah yang berlawanan antara yang disebelah kiri maupun kanan titik hubung balok-kolom, daerah hubungan balok-kolom mengalami gaya geser baik vertikal maupun horisontal yang jauh lebih besar dari gaya-gaya geser yang ada pada balok dan kolom disebelahnya. Jika hubungan balok-kolom ini tidak didesain dengan baik, kegagalan geser hubungan balok-kolom dapat terjadi.
Didalam tulisan berikut ini penulis mencoba untuk menyajikan perhitungan demand-capacity ratio dari sebuah joint dari sebuah struktur. Perhitungan dilakukan oleh post processor yang ada pada software Etabs dan kemudian akan ditelusuri bagaimanakah Etabs melakukan perhitungan demand-capacity ratio tersebut dengan menggunakan perhitungan manual. Penulis yakin rekan-rekan sudah familiar dengan perhitungan hubungan balok-kolom ini tetapi mungkin belum banyak yang mengetahui dari mana angka-angka yang ada didalam laporan perhitungan ‘Joint Shear’ itu diperoleh. Semoga tulisan ini dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai perhitungan geser pada hubungan balok-kolom.

10 Mei 2009


Acara terbesar tahun ini,...........
LOMBA DESAIN RUMAH 1 LANTAI
" lOMBA KREATIVITAS DESAIN RUMAH ANAK KEJURUAN" (LASKAR CIVIL)

07 Mei 2009

KIAT SUKSES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

KIAT SUKSES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

BANYAK orang gagal mencapai keberhasilan karena mereka tidak memiliki berbagai persiapan dalam menghadapi ujian. Untuk itu ada beberapa tips atau kiat agar Anda berhasil dan sukses menghadapi ujian nanti. Persiapan yang akan dilakukan tidak jauh berbeda dengan persiapan dalam menghadapi ujian yang lain, misalnya ujian/tes CPNS atau UMPTN.
Kiat sukses menghadapi ujian nasional ini dimulai dari persiapan diri, persiapan teknis, persiapan materi ujian, dan pada saat ujian.

1. Persiapan diri
Persiapan diri adalah persiapan yang dimulai dari dalam diri kita sendiri, yang meliputi persiapan fisik dan persiapan mental. Persiapan fisik berkaitan dengan persiapan jasmani/fisik dan persiapan kesehatan. Anda harus menjaga kesehatan sebelum ujian. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya seseorang mengikuti ujian bila dalam keadaan sakit. Agar diri Anda tetap sehat secara fisik menjelang pelaksanaan ujian, Anda harus rajin berolahraga. Usahakan istirahat secara teratur dan tidur jangan terlalu malam.
Persiapan mental ialah persiapan yang berkaitan dengan sikap mental, psikis, dan emosi. Upayakan agar situasi pribadi terutama sikap emosional tetap stabil. Pertentangan yang dialami dalam diri, situasi kekecewaan (frustrasi, suasana kesedihan dan sebagainya) akan berdampak buruk terhadap hasil belajar Anda. Yang mesti diperhatian adalah Anda harus menjaga suasana hati/emosi. Diharapkan emosi Anda tetap tenang dan stabil menjelang ujian. Sebelum ujian Anda mampu mengatasi hal-hal mungkin akan mengganggu konsentrasi belajar Anda. Agar pikiran Anda tidak terbagi dan tetap terpusat dalam menghadapi ujian, perbanyaklah melakukan ibadah, karena ibadah merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan ketenangan.

2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yaitu persiapan yang berkaitan dengan penyediaan perlengkapan yang akan digunakan dalam ujian nanti, misalnya pena, mistar penghapus, pensil, dan peraut pensil. Perlengkapan itu sebaiknya disiapkan H-1 sebelum ujian. Anda tidak akan lulus jika ternyata pensil 2B yang akan Anda pakai ternyata palsu, karena proses pemeriksaan hasil ujian menggunakan teknologi komputer. Sebelum ujian, yakinkan bahwa pensil 2B yang digunakan adalah benar-benar asli. Selain itu, sebelum ujian berlangsung Anda harus mengecek lokasi ujian dan tempat duduk.

3. Persiapan Materi Uji
Persiapan materi uji merupakan persiapan yang sangat penting karena persiapan materi uji ini akan menentukan kelulusan Anda. Persiapan materi uji hendaknya dilakukan sejak dini (jauh-jauh hari sebelum ujian). Menurut penelitian beberapa ahli, belajar borongan itu tidak baik dan hasilnya hanya membawa kesia-siaan. Jadi, disarankan H-1 sebelum ujian Anda tidak diperkenankan lagi memporsil diri untuk belajar. Istirahat yang cukup.
Perbanyak latihan menjawab soal dengan teman. Caranya: Ajaklah teman Anda untuk membentuk kelompok kecil sebagai kelompok belajar. Pesertanya tidak lebih dari 3 orang. Jika pesertanya terlalu banyak (lebih dari 3 orang), dikhawatirkan proses belajar menjadi tidak fokus pada materi yang akan dipelajari.

4. Saat Ujian
Ada 10 hal yang harus diperhatikan pada saat ujian, yaitu:
1. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa kartu peserta ujian.
2. Pastikan bahwa Anda tidak terlambat datang ke lokasi ujian.
3. Pastikan bahwa Anda tidak lupa membawa perlengkapan ujian, seperti pena, pensil 2B, mistar, penghapus, atau papan alas.
4. Pastikan bahwa Anda tidak melanggar tata tertib ujian. Anda bisa dikeluarkan dari ruang ujian jika melanggar.
5. Pastikan bahwa semua identitas Anda ditulis dengan benar dan lengkap di lembar jawaban.
6. Kerjakan soal dengan tenang.
7. Pusatkan pikiran Anda untuk selalu berkonsentrasi menjawab soal-soal.
8. Awali semua pekerjaan dengan berdoa kepada Allah SWT.
9. Dahulukan menyelesaikan soal yang dianggap mudah, kemudian baru Anda berusaha untuk menyelesaikan soal yang sulit atau yang tadi merasa ragu-ragu untuk menjawabnya.
10. 15 menit sebelum waktu ujian berakhir sebaiknya Anda sudah selesai menyelesaikan ujian, agar anda memiliki waktu untuk mengoreksi ulang mengenai identitas (nama dan nomor ujian), soal dan jawaban anda.
Selamat mengikuti Ujian Nasional,
semoga Anda sukses.